Istilah atau
penyebutan atom awalnya berasal dari Bahasa Yunani, dimana atom merupakan tidak
dapat dipecah atau dipotong serta tidak mungkin untuk dibagi lagi. Sehingga,
konsep tidak dapat terbagi lagi ini dikemukakan oleh para filsuf dari Yunani
dan India.
Dalam perkembangan
science dan ilmu pengethauan dalam masanya, terdapat banyak peneliti dan
ilmuan. Dimana mereka mengemukakan hasil pemikiran dan penemuan yang diketahui
oleh hasil riset dan percobaan yang dibuatnya. Sehingga, dalam penelitian terkait
dengan struktur atom dan inti atom banyak dikemukakan oleh para peneliti. Lalu
model atom apa saja yang berhasil diungkap ? Berikut ini 5 Perkembangan Teori
Model Atom oleh Para Ahli
Inilah 5 Teori Atom oleh Para Ahli
1. Model Atom Dalton
Berdasarkan konsep
atom Democritus sesuai dengna Hukum Kekekalan Massa yang berbunyi “massa zat
sebelum dan sesudah reaksi sama” dan Hukum Perbandingan Tetap yang berbunyi
“perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap dan tertentu”,
maka pada tahun 1803 ilmuwan Inggris John Dalton merumuskan teori model atom
sebagai berikut:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang
sudah tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat
kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang
berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom
hidrogen dan atom-atom oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan
atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan.
e. Suatu senyawa terbentuk dari unsur- unsurnya melalui
penggabungan atom tidak sejenis dengan perbandingan yang sederhana.
Hipotesis Dalton
digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti bola tolak peluru. Kelemahan
model atom Dalton antara lain sebagai berikut:
- Tidak dapat
menerangkan sifat listrik atom
- Pada kenyataannya atom
dapat dibagi lagi menjadi partikel yang lebih kecil (partikel subatomik)
Walau masih
memiliki kelemahan dari berbagai sisi. John Dalton menjadi pelopor pertama
dalam ilmuan yang menjelaskan terkait struktur atom dam model atom. Yang dengan
dasar inilah para ilmuan lain mulai meneliti dan memulai percobaan dan
penelitian terkait struktur atom dan model atom.
2. Model Atom Thomson
Pada tahun 1897,
fisikawan Inggris, Joseph John Thomson menemukan elektron . dia menunjukkan
bahwa elektron adalah partikel subatomik. Dari penemuan ini Thomson
mengemukakan hipotesis sebagai berikut: “karena elektron bermuatan listrik
negatif, sedangkan atom bermuatan listrik netral, maka harus ada muatan listrik
positif yang mengimbangi muatan elektron dalam atom”.
Berdasarkan
hipotesis tersebut, Thomson mengusulkan model atomnya yang dikenal dengan nama
model atom roti kismis yaitu sebagai berikut:
a. Atom berbentuk bola pejal bermuatan positif yang
homogen (diibaratkan seperti roti)
b. Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya
(seperti kismis yang tersebar di dalam roti).
Walaupun J.J
Thomson mampu menemukan muatan negatif atau elektron yang tersebar disekitar
struktur atom. Serta mematahkan bahwa atom masih dapat dipecah menjadi bagian
terkecil dengan ditemukannya elektron. Tetapi, J.J Thomson tidak dapat
menjelaskan persebaran muatan positif dan negatif yang berada di inti atom
3. Model Atom Rutherford
Tahun 1911,
Fisikawan Inggris Ernest Rutherford dan 2 temannya Geiger dan Marsden melakukan
eksperimen “penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas (0,0004 mm)”
Dari fenomena percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang
dikenal dengan model atom nuklir Rutherford, yaitu sebagai berikut:
a. Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruangan
kosong.
b. Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif
dan hampir seluruh massa atom terpusat pada inti.
c. Elektron beredar mengelilingi inti.
d. Jumlah muatan inti sama dengan jumlah muatan
elektron sehingga atom bersifat netral.
Akan tetapi ada
kelemahan pada model atom Rutherford ini, sebagai berikut:
- Bertentangan dengan teori elektron dinamika klasik, di
mana suatu partikel bermuatan listrik apabila bergerak akan memancarkan energi.
- Elektron bermuatan negatif yang beredar mengelilingi inti
akan kehilangan energi terus-menerus sehingga akhirnya akan membentuk lintasan
spiral dan jatuh ke inti. Pada kenyataannya hal ini tidak terjadi, elektron
tetap stabil pada lintasannya.
4. Model Atom Niels Bohr
Tahun 1913
fisikawan Denmark, Niels Henrik David Bohr, mengemukakan teori tentang atom
yang bertitik tolak dari model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum Planck.
Model atom Bohr
berdasarkan teorinya adalah sebagai berikut:
a. Elektron yang berada di lintasannya tersendiri
mengelilingi inti atom dengan setiap elektron berada pada lintasanya
tersendiri. Dalam hal ini Niels Bohr memisalkan dengan istilah lintasan K, L,
M, … dan lintasan seterusnya.
b. Setiap elektron yang berotasi pada lintasanya dan
bersifat stasioner. Maka, energi elektron terhadapt inti atom dalam struktur
atom akan bersifat tetap. Artinya, tidak akan ada energi yang diserap ataupun
diemisikan satu sama lain.
c. Setiap muatan elektron dalam setiap lintasan dapat
berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain dengan setiap lintasan akan
membutuhkan energi yang berbeda. Dari energi yang dibutuhkan oleh setiap
elektron disetiap lintasan kulit tersebut akan membuat elektron mampu berpindah
dari satu orbit ke orbit lainnya. Dimana, besarnya energi yang diperlukan untuk
berpindah dapat dihitung dengan persamaan Planck.
d. Setiap Orbit stasioner muatan elektron yang mengelilingi
inti atom momentum sudut. Dimana, besarnya jumlah sudut merupakan
kelipatan dari nh/2π. Dimana, setiap n merupakan bilangan kulangan kuantum
dan h merupakan tetapan Planck. Setiap kulit atom yang dilambangkan
dengan n = 1, n = 2, n = 3. dan seterusnya.
(Gambar)
Beberapa kelebihan dan kelemahan model atom Bohr adalah
sebagai berikut:
Kelebihan
- Menjawab kelemahan dalam model atom Rutherford dengan
mengaplikasikan teori kuantum.
- Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi)
atau serapan (absorpsi) dari
atom hidrogen.
Kelemahan
- Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari
hidrogen.
- Tidak dapat menerangkan efek Zaeman, yaitu spektrum atom
yang lebih rumit apabila atom ditempatkan pada medan magnet.
5. Model Atom Mekanika Kuantum (Atom Modern)
Model atom mekanika
kuantum dikemukakan oleh Erwin Schrodinger. Model ini dapat digunakan untuk
menjelaskan atom hidrogen dan atom yang lain.
Asumsi yang
mendasari teori atom mekanika kuantum adalah sebagai berikut.
a. Elektron dalam mengelilingi inti bergerak seperti
gelombang. Sehigga ada yang menyebut model atom ini Mekanika Gelombang.
b. Karena gerak gelombang dari elektron ini, maka kedudukan
elektron di sekeliling inti menjadi tak tertentu (Prinsip ketidakpastian
Heisenberg)
c. Suatu daerah di sekitar inti dimana kebolehjadian
menemukan elektron besar disebut orbital elektron, orbital elektron dapat
diketahui dengan menyelesaikan persamaan gelombang Schrodinger. Penyelesaian
persamaan gelombang Schrodinger akan menghasilkan bilangan kuantum.
Yah itulah, kurang
lebih artikel tentang 5 Perkembangan Teori Model Atom Beserta Pembahasannya.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi para siswa dalam
menuntut ilmu. Sekian dari Harmoni-Kimia, Terimaksih telah berkunjung ^.^
Tags :
- Sebutkan Model Atom Menurut Para Ahli
- Bagaimana Perkembangan Model Atom Menurut Para Ahli
- Bagaimana Model Atom Dalton
- Bagaimana Model Atom Thomson
- Bagaimana Model Atom Rutherford
- Bagaimana Model Atom Niels Bohr
- Bagaimana Model Atom Mekanika Kuantum Modern
- Siapa Saja Tokoh Teori Model Atom
Emoticon